• 05 Nov, 2025

Sektor Pariwisata mencatatkan sejumlah kinerja positif di tengah tantangan serta visi pengembangan pariwisata Indonesia.  Di tengah dinamika global dan tantangan pembangunan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebagai salah satu indikator daya tarik pariwisata tetap bertumbuh.

Kunjungan wisman menjadi kunci untuk menjaga resiliensi pariwisata Indonesia. Selama periode Januari-Februari 2025, Indonesia mencatatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang signifikan sebesar 1,89 juta kunjungan. Jumlah ini meningkat 13% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 1,68 juta kunjungan. 

Data ini merupakan angka capaian sementara yang bersumber dari data perlintasan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. 

“Kami optimistis, bahwa target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dapat tercapai dengan berbagai upaya yang kami lakukan, dan tentunya kolaborasi yang erat dengan berbagai sektor dan pemangku kepentingan," kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana di Jakarta, baru-baru ini.

Sementara kinerja sektor pariwisata di momen libur Lebaran dari 22 Maret hingga 11 April 2025 disebutkan lebih rendah dibandingkan capaian pada periode Lebaran 2024. Pergerakan masyarakat selama Lebaran tahun ini tercatat hanya 154,62 juta atau lebih rendah 4,67% dibandingkan realisasi 2024 sebesar 162,2 juta pergerakan. 

“Pariwisata sebagai sektor jasa berbasis keindahan alam, seni, budaya, serta kreativitas memberikan manfaat yang nyata bagi negara utamanya masyarakat secara langsung. Perjalanan pariwisata yang meningkat dan kian berkualitas mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan,” ungkap Menteri Widiyanti.

pariwisata5-1.jpeg
FOTO FOTO ISTIMEWA

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia di tahun 2024 mencapai 13,9 juta kunjungan, diestimasikan menghasilkan devisa senilai US$16,7 miliar.  Tidak kalah signifikan, perjalanan wisatawan nusantara sepanjang tahun 2024 juga mencapai 1,02 miliar perjalanan, atau tumbuh sangat tinggi dibandingkan tahun 2023.

Kontribusi pariwisata terhadap ekonomi Indonesia semakin terlihat, dengan kontribusi di tahun 2024 diestimasikan mencapai 4,04%. Kunjungan wisatawan mancanegara dan perjalanan wisatawan nusantara secara bersama-sama, ungkap Menpar, telah menciptakan perputaran ekonomi yang kuat di seluruh Indonesia.

Dengan manfaat baik yang diterima sektor pariwisata, kontribusi pariwisata juga tercermin dalam penciptaan lapangan kerja, tidak hanya secara kuantitas, tetapi juga dari sisi peningkatan kualitas dan kompetensi. Tercatat sektor pariwisata menciptakan sekitar 25,01 juta tenaga kerja pada tahun 2024.

Menteri Widiyanti mengungkapkan, di tengah tekanan global dan ketidakpastian geopolitik, sektor pariwisata sebagai ekspor jasa dapat semakin berperan, sebagai sektor yang adaptif, tangguh, dan inklusif. Sehingga saat ini adalah waktu tepat untuk mengintensifikasi pengembangan dan menjadikan pariwisata sebagai salah satu tumpuan ekonomi nasional. 

“Sektor pariwisata relatif bebas dari hambatan tarif maupun proteksi perdagangan, pariwisata juga mampu terus tumbuh dan menciptakan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya.

pariwisata3-2.jpeg

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menambahkan, meskipun ada perubahan pola perjalanan masyarakat pada periode Lebaran tahun ini, terdapat kenaikan pada jumlah kunjungan di sejumlah destinasi wisata dibandingkan dengan tahun lalu.  

Seperti di destinasi favorit masyarakat di Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang mencatatkan kunjungan lebih tinggi 46% dibandingkan rata-rata kunjungan di periode Lebaran tahun 2024.  

Sedangkan di D.I. Yogyakarta, tepatnya Candi Prambanan, pertumbuhan rata-rata jumlah kunjungan harian meningkat 42% dibandingkan periode Lebaran tahun 2024. Di Kebun Binatang Surabaya di Jawa Timur, pertumbuhan rata-rata jumlah kunjungan lebih tinggi 7% dari jumlah rata-rata pengunjung di periode Lebaran tahun 2024. 

“Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk berwisata di dalam negeri selama libur Lebaran 2025. Peningkatan jumlah kunjungan yang signifikan di sejumlah destinasi wisata ini juga menjadi sinyal positif bahwa upaya peningkatan kualitas layanan dan promosi pariwisata telah membuahkan hasil," ujar Wamen Ni Luh Puspa.  

pariwisata6-1.jpeg

Kerja Sama Strategis

Sementara itu, dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai destinasi unggulan dunia, hubungan multilateral di bidang pariwisata memegang peran yang sangat penting. 

Kementerian Pariwisata terus aktif menjalin kerja sama internasional yang strategis, baik melalui forum kawasan, kemitraan bilateral, maupun partisipasi dalam organisasi multilateral seperti UN Tourism. 

Diantaranya Indonesia mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah bagi pertemuan tahunan UN Tourism untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik serta Asia Selatan, atau yang juga disebut sebagai pertemuan CAP-CSA. Pertemuan ini digelar di Jakarta pada 15-16 April 2025 di Hotel Mulia Senayan, dan merupakan pertemuan tahunan yang ke-37. 

Sebanyak 161 delegasi dari 30 negara menghadiri pertemuan tersebut. Pertemuan ini menyoroti strategi pemulihan, inovasi, dan pembangunan berkelanjutan sebagai tema utama. 

Di forum ini, juga dilakukan peluncuran pedoman investasi hasil kolaborasi UN Tourism dengan Kementerian Pariwisata, yang bertajuk “Tourism Doing Business: Investing in Indonesia”. Pedoman ini merupakan pedoman pertama yang dipublikasikan oleh UN Tourism di kawasan Asia Pasifik, menandai pencapaian penting bagi Indonesia.

“Dokumen ini dirancang untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi utama investasi pariwisata,” ujar Menteri Widiyanti.

Isi pedoman tersebut mencakup berbagai aspek strategis, seperti economic outlook, investment outlook, value proposition, tax and legal framework, competitive outlook , hingga peluang investasi pariwisata di berbagai destinasi khususnya destinasi pariwisata prioritas, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan destinasi pariwisata regeneratif. 

pariwisata4-2.jpeg

Kementerian Pariwisata juga berpartisipasi aktif dalam keikutsertaan Indonesia di World Expo 2025 Osaka. Ajang ini menjadi salah satu momentum penting untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di mancanegara. World Expo 2025 Osaka berlangsung selama enam bulan ke depan.

Sebagai langkah awal peluncuran Paviliun Indonesia di acara tersebut, Kementerian Pariwisata menghadiri acara press preview pada 9 April 2025 yang dihadiri oleh lebih dari 36 perwakilan media. (Rinaldi)

 

Muhammad Rinaldi